Postingan dari pengarang alias penulis buku ini selalu ada "makna"-nya... Jadi penasaran donk isinya bukunya, trus buka tokopedia dan beli deh...
Percaya atau tidak, penulisnya mau kita "nandain" buku-nya mana yang 'nyangkut', tapi kali ini gue lebih milih bikin catatan kecil apa yang terlintas pada saat baca buku ini....
Mudah-mudahan ga kepanjangan neh....
Komentar negatif akan selalu ada, tapi mereka selalu datang dari orang-orang yang tidak pernah mencoba. p.47
Jangan membandingkan masa tuai orang dengan masa tabur kamu. p.56
Saya bahkan selalu mencoba mengerti kenapa sesuatu yang saya nggak suka banget itu, kok bisa ada yang suka. p.59
Kenapa dia suka baca buku/ebook tentang perang? Kenapa dia bisa suka dengan pesawat tempur? Dan harus sampe ke Yogya harus ke museum dirgantara?
Karena reaksi kita terhadap sebuah post (atau berita baik karena mostly people post their successes), tidaklah pernah cerminan dari post itu atau orang yang nge-post-nya,… p.69
Jadi kalo mau post yaa post aja, respon orang mau gimana itu urusan dia (cerminan dia) bukan kita.
Tapi bergaul dengan orang-orang yang jelas lebih pintar, lebih bijaksana, dan memiliki hati lebih mulia daripada saya, saya jadi mengerti dan berubah pemikirannya. p.106
Honesty is the best policy, ucap saya ke tim saya, yang lalu saya sambung. " When you tell the truth, you don't have to remember anything." p.120
Setuju banget dengan ini, setiap kita jujur ama klien, atau siapapun… kita ga akan mikir kemarin gue ngomong apa ya ke klien atau siapapun…
Karena yaaa emang itu yang ada dihati dan pikiran.
True power is not when you can use them, but when you can control yourself to not to.
" Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan dan orang yang bisa menguasai dirinya, melebihi orang yang bisa merebut kota-kota." (Amsal 16:32)p.154
You need to let people their own battles. p.156
Pada akhirnya, walau sekarang elu masih pada norak, pada akhirnya nanti elu akan ngerti, yang namanya menang di hidup itu ternyata sesederhana kalau makin hari bisa tidur makin nyenvak. p.198
Saya merasa hidup itu bahagia, terasa penuh, terasa damai, terasa puas, bukan ketika kita hidup nyaman dan punya segalanya, tapi ketika kehidupan itu penuh dengan kegiatan mengisi dan menggunakan. p.205
Kan chapter sebelumnya bilang, mimpi kudu tinggi.
Jangan hanya bermimpi dan berdoa untuk hidup yang penuh terus. Enak dan nikmat terus. p.209
Mulut elu itu punya kuasa."
"Lagi masih terus belajar, ada beberapa prospek ke depan, semoga deal-lah, biar gua bisa traktir elu...", sambil tertawa getir.
Saya ingat ketika saya mulai rutin mengucapkan ini, hardships (kesulitan) berubah menjadi opportunities.
I think more positive things. I smile more. People want to work with me more.p.239, 240
One relationship at a time, one habit at a time, one responsibility at a time. one challenge at a time. one day at a time p.245
|
Nevşehir, Cappadocia
